Asset terpenting bagi bangsa ini adalah kalian pemuda!

Sabtu, 05 Desember 2015

Munafik yang pandai bicara


janganlah engkau menjadi pemuda yang munafik dan pandai berbicara. bisakah kita bayangkan jika negara yang besar ini hanya memiliki sumber daya manusia yang pandai berbicara saja? jika seperti itu, bagaimanakah dengan nasib negara ini teman?
pemuda yang hebat adalah pemuda yang berkarya, bukan hanya berbicara. sebagai sebuah contoh keadaan yang memprihatinkan saat ini adalah masih terlalu banyak mindset pada diri kita yang salah. jika selesai ulangan dan mendapatkan nilai yang kurang memuaskan, selalu saja diri ini beralasan. sampai menulis status yang dapat mempengaruhi mindset orang banyak juga, sehingga menjadi wabah penyakit yang menyerang para pemuda saat ini. salah satu wabah penyakit itu adalah kalimat "Ah, gue sekolah bukan buat cari nilai tapi buat nyari ilmu." yang menyerang mindset berfikir orang banyak. itulah si munafik yang pandai bicara. berbicara tanpa aksi nyata. mengingkari janji, menodai negeri tanpa peduli.
untuk itu, saya ingin membantu untuk meluruskan mindset tersebut. simaklah kata-kataku ini,



apakah kalian mengerti maksudnya? mengapa disana saya mengatakan bahwa, "Penentu masa depan adalah ilmu sekaligus syarat penentu nilai." ?
iya, banyak orang yang beralasan bahwa nilai itu bukan penentu masa depan dan itu memang benar, sehingga menanam mindset bahwa nilai itu tidak penting dan yang terpenting adalah ilmu. sungguh, itu mindset yang salah. sepenggal kalimat tak bermakna yang membodohkan bangsa.
ingat, nilai memang bukan penentu masa depan. melainkan syarat penentu masa depan kita. dalam kehidupan nyata, jarang sekali kita temukan perusahaan besar yang menginginkan sumber daya pekerjanya yang minim. pasti akan terseleksikan yang "minim" tersebut bukan?. bagaimana caranya agar kita tidak terseleksi?
ya, perbekalan ilmu yang akan menolong kita kedepan. dan tidak mungkin orang yang berilmu memiliki integritas rendah. dan syarat penentu nilai ialah ilmu. tak mungkin orang berilmu bernilai rendah. itulah yang seharusnya kita tanamkan didalam mindset kita ini, bukan sepenggal kalimat yang membodohkan tadi. sesuai dengan hadist nabi yang satu ini,


renungkanlah. "keadaan yang paling aku takutkan menimpa umatku". kalimat itu sangat jelas maknanya. negara ini banyak sekali orang munafik yang pintar bicara, sehingga menjadi salah satu keadaan yang paling ditakutkan oleh Rasulullah sekalipun. bayangkan teman teman. jangan menangisi keadaan negeri ini. yang harus kita lakukan adalah melakukan perubahan! ayo bergerak! ayo selamatkan Indonesia! amanat ini dipundak kita bersama. Semangat teman!

Jumat, 04 Desember 2015

Indonesiaku HARGA MATIKU!


Kita semua tahu bukan? dulu, Indonesia ini masih terjajah sehingga butuh sebuah perjuangan dan tumpah darah untuk mempertahankan NKRI ini betul? kita pun mempelajarinya dalam mata pelajaran sejarah bukan?
kalian tahu tidak, mengapa kita harus mempelajari sejarah itu?
sesuai yang dikatakan oleh presiden pertama RI yaitu, Ir. Soekarno adalah :


dan oleh karena itulah hingga sampai pada saat ini kita harus mempelajari mata pelajaran sejarah tersebut. yang menjadi sebuah pertanyaan ialah, apakah sejarah membosankan sehingga membuat kalian selalu mengantuk ketika mempelajarinya?
jika memang pertanyaan itu benar, maka janganlah kalian mengeluh jika bangsa ini masih terpuruk. kita belum merasakan kebesaran sebuah bangsa. hal itu karena kita belum bisa menghargai bangsa kita sendiri, justru kita malah saling menyerang dan melawan bangsa kita ini. apakah kalian paham maksudku?

Maksudku saling menyerang dan melawan bangsa kita sendiri ialah sikap saling menjatuhkan satu sama lainnya. baik dikalangan kita maupun pemerintah.
kita lihat saja para partai politik yang ada seakan menodai bangsa ini. padahal saya yakin sekali tujuan mereka itu sama. mungkin sistem dan kebijakannya lah yang berbeda. mendahulukan kepentingan golongan menduakan rakyat, menebar janji manis dan menorehkan getah pahit pada rakyat.

Globalisasi, Westernisasi, dan Hedonisme telah menghantui negeri ini. negeri ini belum siap untuk menyaringnya. negeri ini melahapnya betul betul, meskipun dalam keadaan mentah sekalipun.
Wahai pemuda, kemana kalian? negara ini butuh kalian. kalian yang memberi solusi bukanlah soal kritisi. sampai kapan kita membiarkan setiap tetesan air mata yang mengalir di bumi pertiwi ini?

Merah yang terang pun seakan memudar. Putih yang benerang pun seakan menggelap.
Relakah? Sampaikah pada hati ini membiarkan sang saka Merah - Putih berkibar dengan nodanya diatas sana?

Mari bergerak, buang setiap keluhan, melangkah lebih maju, Selamatkan Indonesia!
Demi Indonesiaku.. HARGA MATIKU...